-->

Bencana Alam di Indonesia, Pencemaran Sungai Citarum, Polusi udara Jakarta, Kebakaran Hutan, Banjir Kota Besar



Bencana Alam di Indonesia


1. Pencemaran Sungai Citarum
Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat ini terkena pencemaran akibat polusi air limbah pabrik dan banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang ke Sungai Citarum, pencemaran sungai itu saat ini semakin parah, yakni mencapai sekitar 47,1%. Kadar bakteri e-coli di Sungai Citarum mencapai 50.000/100 ml, yang berasal dari limbah industri dan limbah domestik dari masyarakat (Sumber Pusair tahun 2006), demikian Ketua Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A), Dine Andriani kepada pers dalam diskusi tentang masalah pencemaran air di Kota Bandung, Kamis (07/12).

Dikatakannya, di Jawa Barat terdapat sebanyak 235.000 pabrik dari berbagai industri. Dari jumlah keseluruhan itu, 750 pabrik di antaranya memproduksi air limbah yang dikembalikan ke perairan bebas.
Untuk mencegah tingkat pencemaran yang tinggi pemerintah seharusnya membuat peraturan yang ketat untuk persoalan pembuangan limbah dan pembuangan sampah di sungai.

2.  Polusi udara Jakarta
Tingginya tingkat polusi ini disebabkan oleh padatnya kendaraan bermotor yang mengisi jalan-jalanan di jakarta, yang menyumbang sebanyak 80% polusi di Jakarta, sedangkan 20 persen sisanya berasal dari industri. Polusi yang sangat tinggi ini mulai berdampak dalam kesehatan warga jakarta dan dapat meganggu pemasukan daerah karena penuhnya kendaraan dan mengakibatkan macet. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memperbaiki sarana dan prasarana transportasi umum. Karena saat ini orang-orang lebih memilih menggunakan kendaaraan pribadi yang jauh lebih bersih dan nyaman dari kendaraan umum, yang cenderung penuh sesak.

3. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan ini dapat disebabkan oleh berbagai macam, namun yang paling kita sering dengar adalah; pembebasan lahan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit atau macam perkebunan lainnya. Karena tingkat permintaan masyarakat terhadap minyak kelapa sawit tinggi, sedangkan lahan terbatas, maka lahan hutan pun dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Dan karena pembakaran hutan ini, warga sekitar menerima dampaknya, mulai dari ISPA dan gangguan pernafasan lainnya. Untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah mempunyai peraturan/ UU yang tegas mengenai Hutan, yang sebenarnya bisa menjadi aset utama pariwisata dan bisa menambah pemasukan daerah.


4. Banjir Kota Besar
Jakarta yang merupakan kota metropolitan yang dipenuhi oleh pendatang karena arus urbanisasi ini merupakan kota terpadat di Indonesia dan hal ini menyebabkan lahan-lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air berubah menjadi lahan perumahan dan pembuangan sampah di jalanan/sungai yang menyumbat saluran air. Seharusnya pemerintah bisa menindak tegas pelaku yang masih membuang sampah sembarangan, dan membuat lahan hijau resapan air untuk menghindari resiko banjir musiman ini.


5. Tanah Longsor
Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Kali ini material batu dan tanah runtuh dari tebing setinggi 100 meter. Akibatnya satu rumah penduduk rusak dan akses jalan nasional Trenggalek-Ponorogo terputus.


6. Gunung Meletus
Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali meletus. Abu vulkanik yang disemburkan mencapai 2.000 meter atau 2 kilometer.



7. Angin Putting Beliung
Angin puting beliung menyapu wilayah Kabupaten Pangandaran Rabu 12 Oktober 2016. Ratusan rumah di Kecamatan Parigi pun mengalami kerusakan. Sementara itu, satu warga diduga tewas tersambar petir.


8. Gempa Bumi
Gempa yang terjadi pada pukul 19.49 WIB itu berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami yang bisa memapar Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.

9. Tsunami
Pukul 7.59 waktu setempat, gempa berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja, gelombang tsunami dari gempa itu mencapai daratan Afrika.



10. Kekeringan
Indonesia terkenal sebagai negara agraris, di mana sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petanisehingga sumber kekayaan alam Indonesia tergantung pada hasil pertanian. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan air yang cukup dan lancar. Air merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Namun, pada kenyataannya keberadaan air di suatu daerah tidak selalu tersedia dengan baik. Di Indonesia yang beriklim tropis, kekurangan pasokan air biasanya terjadi pada musim kemarau yang menyebabkan kekeringan.


11. Banjir Lahar Dingin
Banjir lahar dingin terjadi di Desa Sukatendel, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Akibatnya, jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Tiga Nderket ke Kecamatan Kuta Buluh sempat terendam air selama 2 jam dan tidak dapat dilalui.


12. Abrasi Pantai
Abrasi di Bali sudah pada titik yang mengkuatirkan, karena sudah 64 persen pantai di Bali terserang abrasi. Dalam setahun terjadi peningkatan air laut setinggi 4 sentimeter.


13. Erosi
Erosi di wilayah hulu waduk berdampak kepada sedimentasi di area waduk dan akan berimbas mengurangi kapasitasnya dalam pengendalian banjir.


14. Badai
Pakar perubahan iklim Institut Teknologi Bandung, Armi Susandi, mengatakan penyebab cuaca ekstrem di Indonesia adalah masuknya dua badai tropis atau pusaran angin yang berada di kawasan utara dan selatan. Dengan demikian, iklim di Indonesia menjadi ekstrem karena perubahan pola awan yang dinamis di Indonesia.


15. Banjir Rob
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang fokus menangani banjir rob di kawasan Jakarta Utara yang saat ini masih menyisakan persoalan. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyampaikan, pihaknya bersama instansi terkait telah menggelar rapat membahas penanganan banjir rob di Jakarta Utara.


Kesimpulan :

0 Response to "Bencana Alam di Indonesia, Pencemaran Sungai Citarum, Polusi udara Jakarta, Kebakaran Hutan, Banjir Kota Besar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel