-->

menginstal sistem operasi berbasis GUI

MODUL
MENGINSTALASI SISTEM OPERASI
BERBASIS GUI
SWR.OPR.101.(1).A]
EDISI I – 2004
BIDANG KEAHLIAN :
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
MODUL
MENGINSTALASI SISTEM OPERASI
BERBASIS GUI
SWR.OPR.101.(2).A]
EDISI I – 2004
TIM PENYUSUN :
SOSIAlISASI KUR 2004
Modul – Membackup Dan Me-Restore Software i
emanfaatan komputer sebagai sebuah sarana pengembangan pendidikan saat ini
sudah menjadi suatu kebutuhan utama. Hal ini didasarkan kepada beberapa faktor
utama, yaitu :
1. Perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Era kesejagatan, dimana perkembangan teknologi merupakan urat nadi utama
kehidupan telah membawa perubahan besar terhadap tatanan dan cara hidup
manusia. Setiap jenis pekerjaan dituntut untuk dapat dikerjakan dengan cara yang
secepat dan setepat mungkin.
Dunia industri sebagai garda terdepan pembangunan ekonomi mau tidak mau harus
memanfaatkan perkembangan teknologi ini, sebab dengan pemanfaatan teknologi
yang optimal, maka akan tercapai efisiensi dan efektifitas kerja, meningkatkan
ketelitian dalam suatu biang pekerjaan, serta memperluas jenis pekerjaan yang dapat
dilakukan tiap satuan waktu.
Namun, ada masyarakat tertentu yang belum mampu mengikuti perubahan ini.
Mereka terancam terlindas oleh perubahan jaman, sehingga nantinya akan menjadi
penonton di lapangan sendiri dan menjadi tamu di rumah sendiri. Program keahlian
ini mencoba untuk mencegah hal itu terjadi, utamanya dalam bidang komputerisasi
dan pendidikan
2. Komputer, sebagai salah satu perangkat utama pendidikan
Perkembangan teknologi ini juga berimplikasi terhadap pemanfaatan berbagai sarana
dan prarasana teknologi, contohnya adalah komputer.
Beberapa tahun yang lalu, komputer dianggap sebagai sesuatu yang mewah dan
hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja. Namun, seiring dengan perubahan
waktu dan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, maka komputer telah menjadi
suatu hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan, utamanya pada SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang terdidik
dan terlatih di berbagai bidang. Oleh sebab itu, pengetahuan komputer mutlak
diberikan kepada peserta diklat, agar mereka dapat bersaing di dunia kerja yang
telah memanfaatkan teknologi.
Program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan yang merupakan salah satu
program keahlian dari bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan
untuk menghasilkan tenaga yang terampil dan kompeten dalam bidang teknik komputer
dan jaringan sebagai garda terdepan dalam menghadapi perubahan teknologi tersebut.
P
Kata Pengantar
Modul – Membackup Dan Me-Restore Software ii
Oleh sebab itu, modul ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar tentang
komponen-komponen pada Personal Computer (PC) dan cara menginstalasinya.
Akhirnya, tidak lupa penulis menghaturkan rasa syukur ke hadirat Ilahi atas
tersusunnya modul ini dan menyampaikan terima kasih yang tak terhingga pada
berbagai pihak yang telah banyak membantu terbitnya modul ini. Terima kasih atas
dukungan dari Bapak Gatot Hari Priowirjanto, dalam kapasitas Beliau sebagai Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan maupun dalam kapasitas Beliau sebagai pendorong
semangat dari penulis yang sering kali padam, juga terima kasih kepada Bapak
Harmanto yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan dan masukan, juga kepada
peserta didik penulis di SMK Tri Tunggal 45, kepada Irwandi, Muh. Taufiq dan Tulus
Iswanto yang terus menerus mendampingi dalam mencari bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam penulisan modul ini.
Mengingat ketidaksempurnaan yang ada di sana sini, penulis juga akan sangat
berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan dan saran kepada penulis
demi kesempurnaan modul ini di masa yang akan datang.
Malang, 11 Agustus 04
Penulis
Modul – Membackup Dan Me-Restore Software iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Deskripsi …………………………………………………………….. 1
B. Prasyarat ……………………………………………………………. 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul …………………………………… 2
D. Tujuan Akhir ………………………………………………………… 3
E. Kompetensi …………………………………………………………. 4
F. Cek Kemampuan ………………………………………………….. 10
I. Soal Teori ……………………………………………………… 10
II. Soal Praktek …………………………………………………… 11
BAB II PEMELAJARAN ………………………………………………
A. Kegiatan pemelajaran I …………………………………………
Sub Kompetensi ………………………………………………
Kriteria Kinerja ………………………………………………..
Tujuan Pemelajaran 1 …………………………………………
Uraian Materi 1 ………………………………………………..
Tugas 1 …………………………………………………………
Test Formatif 1 ……………………………………………….
B. Kegiatan pemelajaran II ………………………………………..
Sub Kompetensi ………………………………………………
Kriteria Kinerja ………………………………………………..
Tujuan Pemelajaran 2 ………………………………………..
Uraian Materi 2 ………………………………………………..
Tugas 2 …………………………………………………………
Test Formatif 2 ……………………………………………….
C. Kegiatan pemelajaran III ……………………………………….
Sub Kompetensi ………………………………………………
Kriteria Kinerja ………………………………………………..
Tujuan Pemelajaran 3 ………………………………………..
Uraian Materi 3 ………………………………………………..
Tugas 3 …………………………………………………………
Test Formatif 3 ……………………………………………….
Daftar Isi
Modul – Membackup Dan Me-Restore Software iv
D. Kegiatan pemelajaran IV ……………………………………….
Sub Kompetensi ………………………………………………
Kriteria Kinerja ………………………………………………..
Tujuan Pemelajaran 4 ………………………………………..
Uraian Materi 4 ………………………………………………..
Tugas 4 …………………………………………………………
Test Formatif 4 ……………………………………………….
BAB III KESIMPULAN ………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
Modul – Membackup Dan Me-Restore Software v
HDW.DEV.100.
(2).A·
1 2 3
LULUS SMK
HDW.MNT.201
.(2).A
HDW.MNT.203
.(2).A
SWR.OPR.101.(
2).A·
SWR.OPR.100.(
1).A
HDW.MNT.102
.(2).A
SWR.OPR.102.(
2).A·
HDW.MNT.101
.(2).A
HDW.MNT.204
.(2).A
SWR.MNT.201.
(1).A
NTW.OPR.100.(
2).A·
HDW.MNT.202
.(2).A
HDW.MNT.205
.(2).A
SWR.OPR.103.(
2).A·
SWR.OPR.104.(
2).A·
NTW.OPR.200.(
2).A·
NTW.MNT.201.(
2).A·
NTW.MNT.202.(
2).A·
NTW.MNT.300.(
3).A·
A 4
LULUS SMK
Peta Kedudukan Modul
SLTP & yang
sederajat
6
A. DESKRIPSI
Nama Modul : Menginstalasi Sistem Operasi Berbasis GUI
Kode Kompetensi : SWR.OPR.101.(2).A
Ruang lingkup isi : · Teori Dasar
o Sistem operasi berbasis GUI
· Persiapan instalasi sistem operasi berbasis GUI
o Persiapan Alat
o Persiapan Bahan
· Menginstalasi sistem operasi
· Menjalankan sistem operasi
· Membuat laporan instalasi
Kaitan Modul : Modul ini merupakan modul akhir yang harus dikuasai
oleh peserta didik dari level 1 (Teknisi Komputer)
Bab I . Pendahuluan
7
Hasil yang diharapkan : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan untuk dapat :
a. memahami konsep dasar sistem operasi
b. mengidentifikasi jenis media penyimpan yang
sesuai dengan sistem operasi berbasis GUI
c. memahami konfigurasi hardware dengan system
operasi berbasis GUI;
d. memahami langkah-langkah dalam
menginstalasi system operasi;
e. menjelaskan pengoperasian system operasi
berbasis GUI;
f. memahami penanganan terhadap
troubleshooting
g. membuat laporan instalasi
Manfaat di Industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan untuk dapat :
a. berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah;
b. melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri;
c. mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi dan informasi yang semakin pesat;
d. mandiri dalam usaha backup data dan software
pada komputer personal.
8
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini, maka unit kompetensi dan pengetahuan yang harus dikuasai sebelumnya
adalah :
HDW.OPR.102.(1).A Mengoperasikan PC stand alone dengan sistem operasi berbasis GUI
HDW.OPR.100.(2).A Menginstalasi PC
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk peserta didik.
1. Pemelajaran yang dilaksanakan menggunakan sistem Self Based Learning atau sistem pemelajaran
mandiri. Diharapkan seluruh peserta didik dapat belajar secara aktif dengan mengumpulkan berbagai
sumber selain modul ini, misalnya melalui majalah, media elektronik maupun melalui internet.
2. Dalam modul ini dituntut tersedianya bahan ajar yang lengkap yang meliputi :
a. Perangkat computer yang telah siap dioperasikan beserta Instruction Manualnya
b. Paket instalasi system operasi yang legal
c. Instruction manual dari system operasi;
d. log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan;
e. SOP yang berlaku.
f. Peralatan atau instrument yang terkait dengan pelaksanaan unit kopetensi ini.
3. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik dapat mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh
sertifikasi Teknisi Komputer, atau dapat juga mengambil sertifikasi CompTIA A+ untuk standard
Internasional.
9
4. Guru atau instruktur berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua materi di modul ini,
sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik yang efektif dalam mempercepat proses
penguasaan kompetensi peserta didik.
Selanjutnya, peran guru dalam proses pemelajaran adalah :
1. membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar, utamanya dalam materi-materi yang relatif
baru bagi peserta didik;
2. membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar;
3. membantu peserta didik dalam memahami konsep dan praktek dalam modul ini dan menjawab
pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar dan pencapaian jenjang pengetahuan peserta didik;
4. membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk
belajar;
5. mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan;
6. merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari dunia usaha untuk membantu jika diperlukan;
7. melaksanakan penilaian;
8. menjelaskan kepada peserta didik mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan
rencana pemelajaran selanjutnya;
9. mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.
10
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat :
1. memahami konsep dasar system operasi berbasis GUI ;
2. mengidentifikasi perangkat yang dibutuhkan dalam menginstal system operasi berbasis GUI;
3. mampu melaksanakan penginstalan system operasi berbasis GUI;
4. Mampu menjalankan system operasi ini;
5. membuat log sheet / report sheet;
6. Memahami penyebab terjadinya error pada saat menginstall;
7. Mampu menangani apabila terjadi trouble;
11
E. KOMPETENSI
Kompetensi : Menginstalasi Sistem Operasi berbasis GUI
Kode : SWR.OPR.101.(2).A
Durasi Pemelajaran : 120 jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G
2 1 2 2 1 2 2
KONDISI KINERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
· Perangkat computer yang telah siap dioperasikan beserta Instruction
Manualnya.
· Paket Instalasi Sistem Operasi yang legal;
· Instruction manual dari system operasi;
· SOP yang berlaku;
· Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan;
· Peralatan atau instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi
ini.
12
KONDISI KINERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
·
Unit Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
· HDW.OPR.102.(1).A Mengoperasikan PC stand alone dengan sistem operasi
berbasis GUI
· HDW.OPR.102.(1).A Menginstalasi PC
Pengetahuan yang dibutuhkan :
· pengoperasian komputer;
· pengoperasian Sistem Operasi sesuai Instruction Manual;
· On-Site training sesuai dengan system operasi yang akan diinstall;
13
SUB
KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP
BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
14
SUB
KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP
BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mempersiapk
an instalasi
sistem
operasi
berbasis GUI
1.1 Paket instalasi
sistem operasi yang
legal disediakan
dalam media
penyimpanan yang
sesuai (HD, CD, FD,
DVD atau media
lainnya)
1.2 Installation Manual
sistem operasi sudah
disediakan dan
dipahami
1.3 Perangkat komputer
sudah dinyalakan,
dengan persyaratan
hardware sesuai
dengan Installation
Manual
1.4 Media paket instalasi
sistem operasi
dipasang dan siap
diakses.
1.1. Log-sheet/report-sheet
telah disiapkan
· Konsep dasar
instalasi sistem
operasi berbasis
GUI
· Konsep dasar
manajemen
media
penyimpan
· Jenis-jenis
sistem operasi
berbasis GUI
· Jenis dan cara
pengaturan
BIOS
· Jenis – jenis file
dan aplikasinya
· Memilih sistem
operasi yang
akan diinstall
secara teliti
· Menjelaskan
konsep dasar sistem
operasi berbasis
GUI
· Mengidentifikasi
jenis-jenis media
penyimpan yang
sesuai untuk
instalasi sistem
operasi berbasis
GUI
· Menyediakan
perangkat komputer
dengan konfigurasi
hardware yang
sesuai untuk
instalasi sistem
operasi berbasis
GUI
· Memasang
media paket
instalasi sistem
operasi
· Mengatur
BIOS
· Mengidentifika
si-kan jenisjenis
file yang
digunakan
dalam instalasi
sistem operasi
15
SUB
KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP
BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Melaksanakan
instalasi sistem
operasi sesuai
installation
manual
2.1.Proses instalasi
sistem operasi sesuai
installation manual
sudah dilaksanakan
2.2.Seluruh file, icon,
folder dan
konfigurasi telah tercopy
dan
terkonfigurasi
2.3.Pada layar muncul
pesan bahwa proses
instalasi telah berhasil
dilaksanakan sesuai
dengan installation
manual
· Langkah
instalasi sistem
operasi
· Instalasi driver
periferal
pendukung
(misal :
motherboard,
vga, sound, nic,
dan lain-lain)
· Pengaturan
konfigurasi
pada sistem
operasi (Misal :
pengaturan
user, time zone,
dan lain-lain)
· Melaksanakan
keamanan dan
Keselamatan
Kerja (K3)
dalam instalasi
sistem operasi
· Menjelaskan
langkah-langkah
instalasi sistem
operasi
· Menjelaskan
file, icon dan
folder
konfigurasi pada
sistem operasi
berbasis GUI
· Mempersiapkan
media instalasi untuk
sistem operasi
(Mempartisi,
memformat, dan
lain-lain)
· Menginstall sistem
operasi berbasis GUI
· Mengatur konfigurasi
sistem operasi
· Menginstall multi
sistem operasi pada
sebuah PC
16
SUB
KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP
BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.Mengecek hasil
instalasi dengan
menjalankan
sistem operasi
dan melakukan
troubleshooting
sederhana
4.Melaporkan hasil
instalasi
3.1. Sistem operasi
dijalankan secara
sampling tanpa error
3.2.Sistem operasi
ditutup tanpa error
3.3. Troubleshooting
dilakukan sesuai
Installation Manual
2.1 Laporan dibuat
sesuai dengan
format dan prosedur
yang ditetapkan
oleh perusahaan
(pada log-sheet/
report-sheet)
· Mengoperasi
kan system
operasi
· Jenis-jenis
trouble shooting
pada system
operasi
· Jenis laporan
hasil instalasi
· Mengecek
hasil instalasi
secara teliti
dan tidak
terburu-buru
· Menjelaskan
langkah-langkah
pengoperasian
sistem operasi,
termasik
menjalankan dan
menutup sistem
operasi
· Menjelaskan
langkah-langkah
penanganan
terhadap
troubleshooting
yang terjadi pada
sistem operasi
· Menguraikan
langkah-langkah
penyusunan laporan
· Mengecek hasil
instalasi sistem
operasi
· Menyusun laporan
instalasi
17
F. CEK KEMAMPUAN
Apabila anda dapat menjawab seluruh soal dibawah ini, anda disilakan untuk
mengikuti uji kompetensi level I (Teknisi Komputer).
I. Soal Teori
II. Soal Praktek
Soal praktek modul ini didasarkan kepada Satuan Acara Pemelajaran
(SAP) Kompetensi SWR.MNT.201.(1).A Seluruh kegiatan praktek pada SAP
tersebut harus diikuti dengan hasil uji kompetensi lulus.
A. KEGIATAN PEMELAJARAN I
Sub Kompetensi : Mempersiapkan instalasi sistem berbasis GUI
Kriteria Kinerja
a. Paket instalasi sistem operasi yang legal disediakan dalam media
penyimpanan yang sesuai (HD,CD,FD,DVD atau media lainnya).
b. Installation manual sistem operasi sudah disediakan dan dipahami.
c. Perangkat komputer sudah dinyalakan,dengan persyaratan hardware
sesuai dengan Installation Manual.
d. Media paket instalasi sistem operasi dipasang dan siap diakses.
e. Log-Sheet/Report-Sheet telah disiapkan.
Tujuan Pemelajaran 1
Peserta didik mampu untuk:
a. menjelaskan konsep dasar system operasi berbasis GUI
b. Mengidentifikasikan jenis-jenis media penyimpan yang sesuai untuk
instalasi system operasi berbasis GUI.
Bab II . Pemelajaran
18
c. Menyediakan perangkat computer dengan konfigurasi hardware yang
sesuai untuk instalasi sistem operasi berbasis GUI.
Uraian Materi 1
Teori Dasar 1
1.1.Windows Operating System
Dibandingkan dengan DOS, WINDOWS jauh lebih diminati karena
kemampuannya yang lebih handal. WINDOWS didisain sebagai OS yang
sangat users-friendly. Bandingkan dengan DOS di mana kita harus
menghafal perintah-perintah yang ada. Demikian pula dalam hal
tampilannya yang berbasis grafis. WINDOWS juga adalah OS yang
dirancang sedemikian rupa sehingga user yang belum kenal komputer
sama sekali dalam waktu yang relatif singkat dapat mengoperasikan
komputer. Selain itu, WINDOWS juga memiliki kemampuan multitasking,
sehingga user akan dapat lebih menghemat waktu untuk menjalankan
beberapa aplikasi.
Windows Operating Sytem ini diproduksi oleh sebuah perusahan
software terbesar di dunia untuk saat ini, yaitu MICROSOFT. Untuk
mendapatkan Windows Operating System ini kita harus membelinya
dengan harga yang relatif sangat mahal (bila kita membeli Windows OS
yang resmi).
19
1.2. Media Penyimpan Pada PC
1.2.1. HARD DISK
Hard disk adalah suatu device dari PC yang berfungsi sebagai media penyimpan
data (storage) dan juga termasuk ke dalam salah satu memori eksternal dari
sebuah PC.
Hard disk sendiri terdiri dari berbagai komponen – komponen pembentuk hard
disk dan akan dijelaskan di bawah ini.
Komponen Harddisk
Komponen-komponen hard disk, di antaranya :
· Piringan logam (platter) yang berfungsi sebagai tempat penyimpan data.
Jumlah piringan ini beragam, mulai 1, 2,3 atau lebih. Piringan ini diberi
lapisan bahan magnetis yang sangat-sangat tipis (ketebalan dalam orde
per sejuta inchi). Pada saat ini digunakan teknologi thin film (seperti pada
prosesor) untuk membuat lapisan tersebut.
· Head, berupa kumparan. Head pada hard disk berbeda dengan head pada
tape. Pada tape proses baca dan tulis (rekam) menggunakan dua head
yang berbeda, sedangkan pada hard disk proses baca dan tulis
menggunakan head yang sama. HD biasanya memiliki head untuk tiaptiap
sisi platter, untuk hard disk dengan 2 platter dapat memiliki sampai 4
head, hard disk dengan 3 platter dapat memiliki sampai 6 platter. Tetapi
tidak berarti hardisk dengan 16 head harus memiliki 8 platter. Di sinilah
kita kenal teknik translasi. Teknik ini akan diulas di bawah.
· Rangkaian Elektronik pada PCB (printed circuit board) , terdiri dari:
· Rangkaian penguat untuk pembacaan (read preamplifier) yang diperlukan
karena signal yang diperoleh head dari piringan sangat lemah.
20
· DSP (digital signal processor), untuk proses yang berhubungan dengan
sinyal-sinyal digital, seperti konversi sinyal listrik yang datang menjadi
sinyal digital yang akan dituliskan ke piringan.
· chip memory, digunakan sebagai cache buffer
· Konektor, untuk melakukan komunikasi dengan CPU. Untuk HD IDE,
jumlahnya 40 pin
· Spindle dan actuator arm motor controller, untuk mengontrol putaran
piringan dan peletakkan head baca/tulis.
Bagian-Bagian Harddisk
21
Perputaran Piringan Harddisk
· Motor dari hard disk berfungsi untuk memutar platter. Ketika komputer
distart, motor ini mulai bekerja dan memperdengarkan suara yang khas.
Jika suara ini tidak benar maka dapat diduga bahwa motor HD tidak
bekerja dengan baik.
Kecepatan putar motor ini mulai dari 3600 rpm sampai 10000 rpm dengan
arah berlawanan dengan arah perputaran jarum jam (counter-clockwise).
Putaran yang sangat cepat ini mengakibatkan adanya gaya pada
permukaan piringan yang disebabkan oleh udara. Gaya ini memungkinkan
head untuk mengambang pada ketinggian beberapa mikro inchi di atas
permukaan platter/piringan. di atas piringan. Drive semacam ini disebut
bernoulli drive. “Ketinggian” ini jauh lebih kecil dibanding ukuran rambut
manusia, apalagi debu dari rokok.
Jarak yang dekat ini dimaksudkan agar head dapat membaca atau
menulis dengan kerapatan yang tinggi. Dengan jarak sedekat itu, Anda
tidak perlu terlalu takut. Hard disk sudah dirancang agar dalam keadaan
normal (harap diingat) head tidak menyentuh permukaan platter. Jika
22
hard disk dimatikan, maka piringan akan berhenti berputar akibatnya gaya
yang mengangkat head akan hilang dan head akan mendarat di piringan.
Lokasi pendaratan head sudah ditentukan pada daerah tertentu yang
disebut landing zone (LZone) sehingga tidak akan merusak data yang ada
pada daerah lain.
Jika dalam keadaan bekerja head sedikit saja tergoncang, maka akan
menyebabkan head akan menyentuh permukaan piringan dan
kemungkinan besar akan menyebabkan kehilangan data, kerusakan
sebagian kecil dari piringan akan merusak head atau seluruh piringan.
Bayangkan jika pada saat tertempel pada piringan akibat ada goncangan
ada perintah bergerak ke tempat lain, maka head akan meninggalkan
“jejak-jejak” bad sector pada piringan hard disk. Tapi pembuat hard disk
sudah merancang agar head tetap stabil dalam kondisi goncangan
tertentu, saat ini goncangan yang dapat ditoleransi mencapai 70 sampai
100 kali gravitasi (70-100 G).
Head Hard Disk, Rambut Dan Debu
23
· Head adalah komponen yang paling mahal dari hard disk dan karakteristik
head sangat menentukan kinerja hard disk. Head terbuat dari bahan
magnetis dengan bentuk seperti “C”. Kumparan (koil) yang terbuat dari
kawat mengelilingi head. Pada saat menulis, arus yang melewati koil akan
menimbulkan medan magnet yang digunakan untuk memagnetisasi
permukaan platter. Sedangkan pada saat membaca, medan magnet pada
permukaan platter akan menimbulkan arus pada koil ini.
Data “0” dan “1” disimpan dalam piringan dalam bentuk pola-pola
magnet. Head baca/tulis membentuk pola ini ke piringan ketika proses
penulisan terjadi, ketika membaca head akan mengkonversi bentuk pola
ini ke dalam bentuk “0” dan “1”. Lapisan magnetik terdiri dari daerahdaerah
mikroskopik yang disebut domain. Setiap domain seperti magnet
mungil dengan kutub-kutub yang berlawanan (utara/selatan atau
positif/negatif). Data “1” dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub
positif di sisi kiri sedangkan data “0” dipresentasikan sebagai daerah
dengan kutub positif di sisi kanan. Ada cara efektif untuk merekam data
“0” dan “1” yaitu dengan teknik flux reversal. Ketika head akan
menuliskan “1” maka head akan membalik polaritas magnet, sedangkan
untuk “0” head tidak akan membalik polaritasnya.
Gerakan head dikendalikan oleh actuator arm (lengan penggerak).
Kombinasi dari head dan platter sering disebut head disk assembly (HDA).
Actuator arm digerakkan oleh positioning motor, yaitu motor yang
berfungsi untuk mengatur posisi dari lengan (dan tentu saja posisi dari
head). Motor ini dikontrol oleh hard disk controller pada rangkaian
elektronik di hard disk. Motor ini memiliki sistem kontrol yang amat hebat,
24
dengan sistem feedback motor ini dapat meletakkan head baca/tulis pada
posisi yang sangat akurat. Mengapa hal ini dapat dilakukan? Vendor hard
disk menggunakan suatu teknik yang disebut servo positioning, teknik
inilah yang memungkinkan adanya feedback dalam sistem kontrol
penempatan head hard disk. Servo sendiri berisi informasi mengenai track
dsb yang sangat penting dalam proses penempatan head. Teknik ini
memiliki dua tipe, yaitu dedicated servo dan embedded servo. Dedicated
servo menggunakan satu permukaan dari hard disk hanya untuk servo
saja. Tentu saja cara ini merugikan karena menghabiskan tempat pada
hard disk. Teknik kedua menempatkan informasi servo secara tersebar
pada setiap track sehingga kapasitas hard disk tetap dapat dipertahankan.
Pada kenyataannya, saat ini teknik kedua yang digunakan, sedangkan
teknik pertama digunakan pada hard disk yang dibuat pada masa lalu.
Mekanisme Servo
Kinerja Hard Disk
Kinerja hard disk berhubungan dengan kecepatannya dalam proses transfer
data. Berikut ini beberapa parameter yang menentukan kinerja hard disk :
25
· Kecepatan putar (RPM)
Untuk hard disk, dikenal beberapa system yang ukuran RPM-nya sebagai
berikut :
3600 RPM (Pre-IDE)
5200 RPM (IDE)
5400 RPM (IDE/SCSI)
7200 RPM (IDE/SCSI)
10000 RPM (SCSI)
tabel ukuran RPM
· Seek time
Adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh actuator arm (lengan
penggerak) untuk menggerakkan head baca/tulis dari satu track ke track
lain. Nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya yang dikenal dengan
average seek time, karena pergerakan head dapat hanya berupa
pergerakan dari satu track ke track sebelahnya atau mungkin juga
gerakan dari track terluar menuju ke track terdalam. Seek time dinyatakan
dalam satuan milisekon (ms). Nilai seek time dari track yang bersebelahan
sekitar 2 ms, sedangkan seek time dari ujung ke ujung bisa mencapai 20
ms. Average seek time umumnya berkisar antara 8 sampai 14 ms.
· Head switch time
Sudah disebutkan, seluruh head bergerak secara bersamaan, tapi hanya
ada satu head saja yang dapat membaca pada saat yang sama. Head
26
switch time, yang dinyatakan dalam satuan ms, mempresentasikan berapa
lama rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengaktifkan suatu head
setelah menggunakan head yang lain.
· Cylinder switch time
Mirip dengan head switch time, cylinder switch time berlaku untuk
pergerakan silinder atau track.
· Rotational latency
Setelah head digerakkan ke suatu track yang diminta, head akan
menunggu piringan berputar sampai sektor yang akan dibaca berada
tepat di bawah head. Waktu tunggu inilah yang dikenal dengan rotational
latency. Hard disk dengan putaran piringan yang makin cepat akan
memperkecil rotational latency, tapi makin cepat piringan berputar akan
menyebabkan hard disk akan lebih cepat panas.
Kecepatan putaran (rp m ) Rotational Latency (ms)
3,600 8.3
4,500 6.7
5,400 5.7
6,300 4.8
7,200 4.2
Hubungan Kecepatan Putar dengan Rotational Latency
27
· Data Access Time
Didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk menggerakkan head
dan menemukan sektor yang dimaksud. Ini merupakan gabungan dari
seek time, head switch time dan rotational latency. Data access time
dinyatakan dalam satuan ms.
· Transfer Rate
Didefiniskan sebagai kecepatan transfer data antara hard disk dengan
CPU. Makin tinggi kecepatan transfer maka proses pembacaan atau
penulisan akan berlangsung lebih cepat. Transfer rate dinyatakan dalam
Megabyte per detik (MB/s).
Transfer rate ditentukan juga dengan sistem pemetaan yang digunakan di
hard disk. Ada tiga macam tipe pemetaan, yang pertama adalah vertikal,
kedua adalah horisontal sedangkan yang ketiga adalah campuran. Pada
sistem pemetaan vertikal, penempatan data akan dilakukan dengan
menghabiskan kapasitas satu silinder terlebih dahulu baru kemudian
bergerak ke silinder berikutnya. Pada sistem pemetaan horisontal
penempatan data dilakukan berdasarkan head, sedangkan pada sistem
pemetaan campuran digunakan kombinasi silinder dan head.
Interface Transfer Rate (MBps)
Standard IDE / PIO 0 3,3
Standard IDE / PIO 1 5,4
Standard IDE / PIO 2 8,6
Fast ATA / PIO 3 13,3
Fast ATA-2 / PIO 4 / EIDE 16,6
28
Ultra ATA / UDMA 33 33
Ultra ATA-2 / UDMA 66 66
SCSI 5
Fast SCSI 10
Ultra SCSI 20
Fast Wide SCSI 20
Ultra Wide SCSI 1 40
Ultra Wide SCSI 2 80
Ultra Wide SCSI 3 160
Transfer Rate Berbagai Interface Harddisk
· Data Throughput Rate
Parameter ini merupakan kombinasi dari data access time dan transfer
rate. Didefinisikan sebagai banyaknya data yang dapat diakses oleh CPU
dalam satuan waktu tertentu. Data throughput rate tidak hanya
dipengaruhi oleh hard disk, tapi juga oleh CPU dan komponen-komponen
lain.
29
Cara Memasang Master Slave IDE drive
………………….
Tugas – tugas 1
Siswa mencari informasi tentang media penyimpan yang ada pada PC
Test formatif 1
1. Menjelaskan kelebihan yang dimiliki windows dibanding
dengan sistem operasi yang lain.
2. Sebutkan jenis-jenis media penyimpan yang anda ketahui
3. Sebutkan bagian-bagian hardisk. Dan jelaskan.
…………………..
kunci jawaban 1
…………………
30
B. KEGIATAN PEMELAJARAN II
3. Sub Kompetensi : Melaksanakan instalasi sistem operasi sesuai
installation manual
Kriteria Kinerja
a. Proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual sudah
dilaksanakan
b.Seluruh file, icon, folder dan konfigurasi telah ter-copy dan terkonfigurasi
c.Pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah berhasil
dilaksanakan sesuai dengan installation manual.
Tujuan Pemelajaran 2
Peserta didik mampu untuk:
· Menjelaskan langkah-langkah instalasi sistem operasi
· Menjelaskan file, icon dan folder konfigurasi pada sistem operasi berbasis
GUI
· Mempersiapkan media instalasi untuk sistem operasi (Mempartisi,
memformat, dan lain-lain)
· Menginstall sistem operasi berbasis GUI
· Mengatur konfigurasi sistem operasi
· Menginstall multi sistem operasi pada sebuah PC
Uraian Materi 2
31
Teori Dasar 2
2.1. Perkembangan Sistem Operasi
Seiring dengan perkembangan waktu, Sistem Operasi WINDOWS
yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft mengalami perkembangan yang
amat pesat. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, WINDOWS berkembang
mulai dari WINDOWS 3.1, WINDOWS 95, WINDOWS 97, WINDOWS 98 (SE)
WINDOWS ME (Millenium Edition), sampai yang paling baru yakni WINDOWS
2000. Umumnya versi baru merupakan penyempurnaan dari versi
sebelumnya, tetapi memilki kelemahan dalam kebutuhan komponen minimal
yang harus dimiliki oleh sistem komputer kita, terutama berkenaan dengan
CPU speed, RAM, dan ruang pada harddisk.
2.2. Menginstall Windows
Untuk dapat menggunakan Windows, hal yang pertama kali harus kita lakukan
adalah menginstall Windows tersebut pada PC yang kita gunakan. Untuk langkah
DOS
WINDOWS 3.0
WINDOWS 3.1
WINDOWS 3.11
WINDOWS 95
WINDOWS 98
WINDOWS NT
WINDOWS 2000
16 BIT
32 BIT
Perkembangan Windows
32
peng-install-an ini, kita dapat meng-install-nya dari CD source Windows ataupun
antar hard disk dan bisa juga lewat jaringan.
2.2.1. Langkah-langkah menginstall windows98
Pada proses install ini kita harus mencari file “Setup.exe” , lalu
jalankan file tersebut dan ikutilah langkah-langkah yang ditampilkan pada
layar monitor PC anda.
Setelah selesai, biasanya Windows akan melakukan penyesuaian
setting dan konfigurasi pada PC anda. Pada proses ini akan dilakukan
proses setting dan konfigurasi hardware, konfigurasi tanggal dan jam
serta letak geografis tempat di mana anda berada, dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan keadaan PC anda saat anda meng-install
Windows.
Khusus untuk setting dan konfigurasi hardware pada komputer,
terdapat istilah “Plug and Play” yang artinya bahwa bila suatu
device/hardware ditancapkan dalam komputer dan kemudian komputer
dinyalakan, maka automatis Windows akan mendeteksi device tersebut,
selanjutnya bila Windows telah memilki drivernya Windows akan langsung
menginstalnya termasuk settingnya, bila Windows tidak memilkinya maka
Windows akan meminta driver device tersebut. Plug and Play ini
diperkenalkan sejak diluncurkannya Windows 95. Fasilitas ini tidak
terdapat pada Windows versi sebelumnya.
Peripheral yang langsung dideteksi Windows misalnya mouse,
keyboard, CD-ROM, beberapa VGA card dan Sound card, dan beberapa
device lain.
33
Windows yang telah kita install ini hanyalah merupakan sebuah
operating system bagi PC, sedangkan untuk software-software aplikasi
yang akan kita gunakan, kita harus meng-install-nya terlebih dahulu
(untuk proses peng-installan-nya hampir mirip dengan proses install pada
Windows). Begitu pun bila kita ingin menghapus suatu aplikasi, kita tidak
dapat dengan del-del saja, tetapi harus mengikuti prosedur berupa
uninstall, karena bila kita main-main dengan del, akan terjadi kekacauan
pada system karena ada missing link atau resources yang digunakan oleh
beberapa program.
Untuk memulai menginstalasi system operasi berbasis GUI yang
pertama harus dilakukan yaitu dalam Proses booting akan dilanjutkan
dengan mengalokasikan dan me-load disk operating system (DOS).
Pertama BIOS akan mencari apakah di dalam boot record untuk drive list
yang ada dalam CMOS sebagai “first bootable drive” (biasanya drive A:\).
Boot record pada sektor yang paling pertama dari disk untuk setiap disk
yang formatted under DOS. Jika disk tersebut memang sebuah boot disk
maka boot record akan memuat informasi sebagai lokasi sistem operasi
pertama IO.SYS. Sebaliknya, jika diks tersebut bukan disk boot maka boot
record akan memuat sebuah program yang akan menampilkan pesan
sebagai berikut…
Nonsystem disk or disk error
Replace and strike any key when ready…
Jika tidak terdapat disk dalam drive A:\ sistem akan kembali pada
bootable device yang ada pada list CMOS (biasanya drive C:\ atau d:\)
cari file setup exe dari drive c:\ atau d:\
34
………………….
Tugas – tugas 2
Siswa melakukan kegiatan menginstall system operasi win98
Test formatif 2
1. Bagaimana langkah-langkah menginstall windows 98 jika booting
yang dilakukan dari a:\ (FDD)
2. Bagaimana langkah-langkah menginstall windows 98 jika booting
yang dilakukan dari d:\ (cd rom)
3. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam menginstall windows98
kunci jawaban 2
…………………
C. KEGIATAN PEMELAJARAN III
Sub Kompetensi : Mengecek hasil instalasi dengan menjalankan sistem
operasi dan melakukan troubleshooting sederhana
Kriteria Kinerja
a. Sistem operasi dijalankan secara sampling tanpa error
b. Sistem operasi ditutup tanpa error
c. Troubleshooting dilakukan sesuai Installation Manual
Tujuan Pemelajaran 3
Peserta didik mampu untuk:
· Menjelaskan langkah-langkah pengoperasian sistem operasi, termasik
menjalankan dan menutup sistem operasi
· Menjelaskan langkah-langkah penanganan terhadap troubleshooting yang
terjadi pada sistem operasi
· Mengecek hasil instalasi sistem operasi
35
Uraian Materi 3
Teori Dasar 3
3.1. Langkah pengoperasian sistem operasi
3.1.1.Menjalankan Windows 98
1. Hidupkan komputer dengan cara menekan tombol power.
2. Apabila pada PC sudah diinstall win98 maka otomatis nanti akan
langsung masuk pada menu awal win98, tinggal menunggu
3. Setelah masuk pada menu awal windows,kita bebas akan bekerja
menggunakan apa dengan cara mengklik tombol start, dan
seterusnya tergantung apayang kita butuhkan.
3.1.2.Menutup windows98
Setelah selesai bekerja dengan menggunakan windows,apabila
mengiinkan untuk keluar dari windows caranya adalah :
1.Menutup area kerja yang ada pada windows dengan cara :
· Menekan tombol close atau tanda silang yang ada pada
windows kerja
· Mengklik File pilih Exit
2.Setelah area kerja tertutup semua langkah selanjutnya adalah :
· Mengklik start
· Shut Down
3.Akan muncul pesan untuk menekan tombol power untuk mematikan
komputer.
3.2. Kesalahan yang biasa terjadi pada sistem operasi windows
Kesalahan yang sering terjadi dapat diketahui dengan menganalisa
langkah-langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI dimana operating
sistem yang digunakan disini adalah microsoft windows 98, dengan
menganalisa langkah-langkah instalasi,
36
Mulai dari sini
Hidupkan komputer
Tekanlah tombol Del
Boot Sequence “ C only
C Promtp “ C:\”
Masukan CD Windows 98
Ubahlah Drive C:\>E:
E:\Win98> Setup
A Setup is now going to
perform a routine check on
your system
Jendela Windows 98 setup
Selesai
37
Kesalahan yang sering terjadi melihat dari bagan yang ada diatas adalah prosedur
instalasi dan setting bios. Selain melihat dari prosedur instalasi kita juga bisa melihat kesalahan yang
terjadi dari tampilan error message yang ada pada layar monitor.
Troubleshooting kesalahan
Kesalahan biasanya terjadi akibat user tidak mengetahui alur kerja yang
benar dalam bekerja. Oleh karena itu akan disampaikan alur kerja yang
benar dalam mengintal system operasi berbasis GUI khususnya
menginstal Windos98.
Sebagai Langkah awal yang harus dilakukan setelah kita mengintall
windows98 adalah melakukan setting pada BIOS yang ada pada system
operasi itu sendiri. Disini akan dijelaskan default dari setting BIOS
A. Setting BIOS
Ras# to Cas# delay
· Angka clock untuk waktu tunggu antara RAS dan CAS
· Semakin kecil setting memory akan di access semakin cepat
Ras# Precharge time
· Angka tunggu untuk Precharge pada memory chip
· Semakin kecil angka setting semakin cepat memory di access
CPU to PCI IDE posting
· Waktu dari CPU ke PCI bus dapat di buffer oleh controller
· Aktifkan dan setting pada angka terkecil. misalnya 3t adalah lebih cepat
dari pada 4t
System BIOS cacheable
· Memindahkan (Copy) system BIOS kedalam memory
38
· Setting ini hanya efektif dengan system BIOS pada setting Shadowed.
Cache BIOS ROM adlah pada F0000H-FFFFFH melalui L2 cache. Baiknya,
peningkatan pada access sistem BIOS. Dimana, tidak terjadi translate ke
sistem yang lebih baik sebaik operating sistem tidak memerlukan system
BIOS terlalu banyak. Rekomendasinya adalah setting Disable pada SYstem
BIOS cache. karena selain membuang L2 cache pada Bandwidth, pada
program yang mengunakan area BIOS ROM tersebut akan terjadi Crash
Video BIOS cacheable
· Memindahkan (Copy) BIOS Video ke memory
· Sebaiknya setting Disable, pada BIOS ROM C0000H-C7FFFH akan melalui
L2 cache memory. Sistem ini akan memperbaiki performance Video BIOS.
Tetapi tdaik meningkatkan kecepatan pada OS yang mengunakan access
pada Video card hardware secara langsung. Selain itu juga, akan
membuang percuma alokasi L2 cache memory untuk pemakaian alokasi
pada BIOS ROM.
· Diset pada disable
Video Ram Cacheable
· Mengcopy RAM pada VGA card ke memory untuk mempercepat access
· Video ROM mengunakan alokasi L2 cache pada A0000H-AFFFFH.
Tujuannya adalah mempercepat access pada Video memory. Cara ini tidak
membuat performance meningkat.
· banyak VGA card yang sudah mengunakan bandwidth sampai 5.3GB/detik
pada DDR misalnya. Sementara SDRAm hanya memiliki kecepatan
0.8GB/detik atau 1.06GB/detik pada kecepatan PC 133. Misalnya
mengunakan P3 650, dengan L2 cache bandwidth 20.8 GB (256bit X
650MHz), hal ini membuat penampilan yang lambat pada SDRAM dimana
memory VGA sebenarnya dapat bekerja lebih cepat dibandingkan alokasi
ke SDRAM memory.
· Umumnya tidak dibutuhkan, karena memory VGA sudah lebih cepat.
16 dan 8 Bit I/O Recovery time
· Angka pada cycle clock untuk menperlambat proses I/O
· Diset pada angka terkecil untuk mempercepat proses I/O
39
Passive Release
· Mengijinkan CPU ke PCI bus untuk memproses selama non aktif.
· Setting terbaik adalah enable.
Delayed Transaction
· Feature chipset untuk 32 bit melakukan penulisan dari buffer dengan
delay cylce.
· Setting adalah Enable, jika mengunakan PCI device yang sudah
mendukung versi 2.1. Bila mengalami masalah pada PCI (tidak
mendukung versi 2.1) sebaiknya di disable.
SDRAM RAS to CAS delay
· Mendelai setelah CAS berhasil memproses signal dari RAS atau waktu
tunggu antara data dari Row address strobe ke Column address stribe.
· Dapat diaktifkan (enable), tetapi pada SDRAM yang hanya berkecepatan
rendah akan membuat computer hang. Bila memory gagal, sebaiknya
dilakukan setting Disable.
SDRAM RAS Precharge time
· Jumlah waktu tunggu yang dibutuhkan untuk merefresh memory sebelum
process selanjutnya.
· Semakin kecil semakin mempercepat proses memory.
SDRAM CAS latency
· Setting memory untuk latency time, umumnya sudah diset pada SDRAM.
· Semakin kecil semakin baik, tergantung kecepatan memory.
Quick power on selft test
· Mempercepat waktu power cool boot start
· Setting di enable untuk mempercepat computer melakukan booting
40
Video ROM shadow
· Mengcopy address ROM dari VGA ke memory
· Dapat diaktifkan pada VGA model lama, Disable bila VGA sudah
mengunakan teknologi baru
PCI/VGA Palette snoop
· Sinkronisasi antara palette di dua vga card
· Di disable untuk setting terbaik, enable bila terdapat VGA dengan MPEG
atau VGA/TV converter.
PNP OS Instlled
· Bila sistem OS mengunakan PnP sistem, maka dapat di set dengan ON,
hal ini mengijinkan Management device resource mengambil alih dalam
penanganan hardware
· Untuk pilihan NO, bila sistem OS tidak PnP, dan BIOS akan menangani
sistem Hardware secara manual.
Force Update ESCD / Reset Configuration Data
· ESCD (Extended System Configuration Data) adalah feature dari sistem
PnP BIOS yang menyimpan sistem IRQ, DMA dan IO serta memory pada
seluruh hardware baik ISA, AGP dan PCI. Normalnya setting di set
Disabled.
· Tetapi bila mengunakan menambah card baru, sistem akan di
rekonfigurasi kembali dan kemungkinan akan terjadi konflik. Untuk Bila
sistem OS mengunakan PnP sistem, maka dapat di set dengan ON, hal ini
mengijinkan Management device resource mengambil alih dalam
penanganan hardware. Setting Enable akan memperbaharui data pada
BIOS dan pada process BOOT selanjutnya akan di set ke Disable kembali
oleh BIOS.
Resource Controllerd By (Auto, manual)
· BIOS mampu secara otomatis mengkonfigurasi sistem pada proses BOOT
dengan kompatible hardware yang PnP. Normalnya di set AUTO. BIOS
akan secara otomatis mengenal IRQ dan DMA channel.
· Tetapi ila terjadi masalah pada sistem Reource secara otomatis, maka
setting IRQ dapat diset dengan IRQ dan DMA secara manual. Juga anda
41
dapat melakukan setting manual untuk IRQ dan DMA cahnnel dengan
mengaktifkan LEGACY ISA A atau PCA/ISA PnP.
· Legacy ISA device adalah sistem spesifikasi PC/AT dan dibutuhkan untuk
setting IRQ /DMA agar bekerja.
Assign IRQ for VGA (Enable – Disable)
· Untuk hardware VGA card highend seperti 3D accelerator card
membutuhkan setting Enable. Setting disable dapat menyebabkan operasi
card menjadi low performance. Untuk baiknya bila terjadi masalah pada
VGA sebaiknya di set Enable.
Assign IRQ for USB (Enable – Disable)
· Fungsi ini mirip dengan Enable dan Disable alokasi IRQ untuk USB
· Setting Enable, bila mengunakan USB
· Setting Disable, akan menyebabkan USB device tidak bekerja dengan
baik. Atau bila tidak memiliki USB device sebaiknya di set Disable.
PCI IRQ Activaded By (Edge – Level)
· Edge adalah sistem triggered (mengunakan single Voltage) untuk IRQ PCI
card. Setting ini untuk ISA card atau PCI card jenis lama.
· Level adalah setting multiple voltaged levels.
PIRQ
· Pada PCI slot mampu mengaktifkan 4 interupt, INT A, B, C, D
· AGP slot mampu diaktifkan dengan 2 INT, A dan B
· Normalnya, masing masing slot di alkokasikan dengan INT A. Dan INT
lainnya di cadangkan untuk AGP/PCI device lain yang membutuhkan lebih
dari 1 IRQ atau juga IRQ dibutuhan.
· AGP slot dan PCI slot 1 mengunakan IRQ yang sama, Maka untuk
menghindari konflik, hindari pemakaian slot 1 dengan AGP.
· Juga pada PCI slot 4 dan 5 mengunakan IRQ yang sama, Hindari
pemasangan hardware yang mengunakan INT pada slot 4-5
· Untuk USB pengunakan PIRQ 4
42
Signals
AGP Slot
PCI Slot 1
PCI Slot 2 PCI Slot 3
PCI Slot 4
PCI Slot 5
PIRQ_0 INT A INT D INT C INT B
PIRQ_1 INT B INT A INT D INT C
PIRQ_2 INT C INT B INT A INT D
PIRQ_3 INT D INT C INT B INT A
· Normalnya, biarkan setting secara AUTO. Tetapi bila dibutuhkan anda
haris menandakan IRQ untuk masing masing AGP dan PCI. Contoh diatas
dapat dibuat seperti, misalnya PCI network pada PCI slot 3, maka pada
table menunjukan primary PIRQ adalah 2, sebab slot tersebut di
alokasikan dengan kemungkinan INT A
· Setelah itu, pilih IRQ yang ingin digunakanuntuk menandakan slot PIRQ.
Jika network mengunakan IRQ 7 (terlihat pada BIOS(, dan setting PIRQ 2
digunakan adalah 7. BIOS akan menalokasikan IRQ 7 sebagai slot 3.
· yang perlu diingat, bahwa BIOS akan mencoba mengalokasi PIRQ yang
dilink pada INT A pada masing masing slot. Juga pada APG dan PCI slot
primary PIRQ adalah IRQ 0. Sementara PCI slot 2 mengunaknan Primary
PIRQ 1 dan selanjutnya..
PCI Dynamic Bursting (Enable – Disable)
· Setting tersebut adalah mengaktifkan Write Buffer pada PCI. Jika di
Enable, maka writing data transaksi pad PCI bus akan melalui buffer.
Burst Transaksi juga akan dilakukan secepat mungkin
· Setting sebaiknya di Enable. Dengan setting Enable, tranfer data buffer
akan secepatnya dikembalikan atau di Flush sehingga tidak terjadi delay
proses.
PCI Master 0 WS (Wait State) write (Enalbe – Disable)
· Dengan Enable, tranfer data PCI akan di proses secepat mungkin
· Dengan Disable, tranfer data PCI akan didelay 1 wait state
· Rekomendasi untuk setting digunakan Enable
· Untuk delay 1 wait state adalah rekomendasi pemakaian pada overclock
PCI Bus
Langkah pertama kali yang harus diambil adalah mengganti setting booting
tergantung kita akan melakukan booting dari drive yang mana, a:\ , c:\ , d:\
43
untuk lebih mudahnya setting BIOS secara default dimana BIOS akan
melakukan konfigurasi yang terbaik.
Tugas – tugas 3
………….
Test formatif 3
1. Bagaimana caranya untuk menampilkan tampilan bios pada komputer ?
2. Sebutkan setting standart bios pada setting booting
3. Dalam pengoperasian sistem operasi diperlukan suatu ketelitian dan
kehati-hatian, sebutkan langkah-langkah dalam pengoperasian sebuah
sistem operasi
4. apa yang anda lakukan jika mouse anda tidak dapat digerakkan
…………………..
kunci jawaban 3
…………………
44
KEGIATAN PEMELAJARAN IV
Sub Kompetensi : Melaporkan hasil instalasi0
Kriteria Kinerja
a. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan
oleh perusahaan (pada log-sheet / report-sheet)
Tujuan Pemelajaran 4
Peserta didik mampu untuk:
a. Menyusun laporan instalasi;
Uraian Materi 4
Teori Dasar 4
4.1. Macam-macam format laporan
………………….
Tugas – tugas 4
Membuat laporan hasil kegiatan
………….
Test formatif 4
…………………..
kunci jawaban 4

0 Response to "menginstal sistem operasi berbasis GUI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel